Buku ini aku baru sahaja pinjam dari seseorang dan sebagai ingatan untuk aku apabila buku ini dipulangkan nanti jadi biarlah aku salin serba sedikit isi kandungannya dalam blog ini. Bukannya apa, mungkin disebabkan buku ini buku wakaf jadi ianya tidak dijumpai di kedai-kedai buku. Pemilik buku sudahpun mencarinya untuk diberikan kepada rakan-rakan kerana buku ini pun sebenarnya telah diberikan kepadanya oleh seseorang berbangsa Arab yang tidak beliau kenali ketika berada di Masjidil Haram.
Sebenarnya ia cuma lah handbook, buku kecil yang ada 99 mukasurat tetapi mungkin disebabkan kecilnya itu isi kandungannya padat dan ringkas ie. sesuai untuk aku yang tidak berapa rajin membaca buku-buku agama yang tebal-tebal. Tajuknya ialah “apakah yang dimaksud dengan Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah” karangan Muhammad Saleh Al-Uthaimin dan alih bahasa oleh Moeslim Aboud Ma’ani. Panjang juga tajuknya baru aku perasan dan cara ditulis pun memang begitu huruf kecil dan huruf besarnya. :)
Sebelum itu, sambil aku menaip ini aku sedang dengar lagu “Ketulusan Hati-Anuar Zain” sebab lagu ini membuatkan aku teringat pada seseorang.
Baiklah, aku skip mukaddimah (yang di dalam buku, mukaddimah aku sudah panjang lebar) dan terus kepada topik yang berbunyi begini;
Aqidah Kita
Akidah kita ialah : Iman kepada Allah, iman kepada Malaikat, kitab-kitab suci yang diturunkan Allah, para rasul utusan Allah dan percaya kepada hari kemudian (akhirat) serta iman akan qadar baik dan buruk.
Kita meyakini asma’-asma’ dan sifat-sifat Allah, yaitu nama-nama yang paling baik (Al Asma’ Al Husna) dan sifat-sifat yang sempurna, seperti yang dituturkan dalam Al-Qur’an atau seperti yang disampaikan oleh Rasulullah s.a.w.
Asma' Al Husna..
Sifat-Sifat Allah swt...
Kita meyakini ke-Esa-an Allah, bahwa tiada satu pun yang mempersekutui-Nya, baik dalam rububiyah maupun dalam uluhiyah ataupun dalam asma’ dan sifat.
Firman Allah SWT dalam Al-Quran:
رَّبُّ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَہُمَا فَٱعۡبُدۡهُ وَٱصۡطَبِرۡ لِعِبَـٰدَتِهِۦۚ هَلۡ تَعۡلَمُ لَهُ ۥ سَمِيًّ۬ا (٦٥
Artinya: “Tuhan langit dan bumi dan apa-apa yang diantara keduanya. Sebab itu sembahlah Dia dan sabarlah dalam menyembahNya. Adakah engkau ketahui ada sesuatu yang sama dengan Dia.” (Maryam, ayat 65)
Kita semua meyakini:
ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَىُّ ٱلۡقَيُّومُۚ لَا تَأۡخُذُهُ ۥ سِنَةٌ۬ وَلَا نَوۡمٌ۬ۚ لَّهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشۡفَعُ عِندَهُ ۥۤ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦۚ يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىۡءٍ۬ مِّنۡ عِلۡمِهِۦۤ إِلَّا بِمَا شَآءَۚ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَۖ وَلَا يَـُٔودُهُ ۥ حِفۡظُهُمَاۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِىُّ ٱلۡعَظِيمُ (٢٥٥
Artinya: “Allah, yang tiada tuhan (yang paling berhak disembah) melainkan Dia, yang Kekal lagi terus menerus mengurus (makhlukNya), tiada Ia mengantuk dan tidak pernah pula Ia tidur. Bagi-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat (pertolongan) disisi-Nya melainkan dengan izin-Nya. Dia mengetahui apa-apa yang ada di belakang mereka, dan mereka tidak akan mengetahui ilmu Nya melainkan dengan kehendak-Nya. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi, dan tidak susah bagi Allah memelihara langit dan bumi itu. Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (Al-Baqarah: 255)
Kita meyakini bahwa:
هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَۖ عَـٰلِمُ ٱلۡغَيۡبِ وَٱلشَّهَـٰدَةِۖ هُوَ ٱلرَّحۡمَـٰنُ ٱلرَّحِيمُ (٢٢) هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡمَلِكُ ٱلۡقُدُّوسُ ٱلسَّلَـٰمُ ٱلۡمُؤۡمِنُ ٱلۡمُهَيۡمِنُ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡجَبَّارُ ٱلۡمُتَڪَبِّرُۚ سُبۡحَـٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشۡرِڪُونَ (٢٣) هُوَ ٱللَّهُ ٱلۡخَـٰلِقُ ٱلۡبَارِئُ ٱلۡمُصَوِّرُۖ لَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰۚ يُسَبِّحُ لَهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ (٢٤
Artinya: Dialah Allah, yang tiada tuhan (yang paling berhak disembah) kecuali Dia; Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata; Dia Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang. (22) Dialah Allah, yang tiada tuhan (yang paling berhak disembah) kecuali Dia, Raja, Yang Maha Suci Yang Maha Sejahtera, Yang Memberi Keamanan, Yang Maha Memelihara,Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan. Maha Suci Allah dari segala apa yang dipersekutukan. (23) Dialah Allah, Yang Maha Pencipta dan Maha Mengadakan (dari tiada menjadi ada), dan Yang maha Membentuk rupa dengan indahnya, Yang Mempunyai nama -nama paling baik. Semua yang ada dilangit dan di bumi mengucapkan tasbih kepada Allah. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Al-Hasyr, 22-24)
Dan kita mempercayai:
لَّهِ مُلۡكُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُۚ يَہَبُ لِمَن يَشَآءُ إِنَـٰثً۬ا وَيَهَبُ لِمَن يَشَآءُ ٱلذُّكُورَ (٤٩) أَوۡ يُزَوِّجُهُمۡ ذُكۡرَانً۬ا وَإِنَـٰثً۬اۖ وَيَجۡعَلُ مَن يَشَآءُ عَقِيمًاۚ إِنَّهُ ۥ عَلِيمٌ۬ قَدِيرٌ۬ (٥٠
Artinya: Kepunyaan Allah apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi. Dia ciptakan apa-apa yang dikehendaki-Nya. Dia berikan anak perempuan kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya. Dia berikan anak lelaki kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya. Atau Dia berikan laki-laki dan perempuan berpasangan, dan Dia jadikan pula ada yang mandul (tidak beranak) kepada siapa-siapa yang dikehendaki-Nya. Sungguh Dia Maha Mengetahui dan Maha Kuasa. (As-Syura 49-50)
Dan kita meyakini:
فَاطِرُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ جَعَلَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٲجً۬ا وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَـٰمِ أَزۡوَٲجً۬اۖ يَذۡرَؤُكُمۡ فِيهِۚ لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَىۡءٌ۬ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ (١١) لَهُ ۥ مَقَالِيدُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقۡدِرُۚ إِنَّهُ ۥ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيمٌ۬ (١٢
Artinya: “Tidak satu pun yang menyerupai-Nya. Dia maha mendengar dan Maha Melihat. Kepunyaan Allah perbendaharaan langit dan bumi. Dia berikan rezeki kepada yang dikehendaki-Nya dan Dia batasi rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (As-Syura 11-12)
Dan kita mempercayai:
وَمَا مِن دَآبَّةٍ۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزۡقُهَا وَيَعۡلَمُ مُسۡتَقَرَّهَا وَمُسۡتَوۡدَعَهَاۚ كُلٌّ۬ فِى ڪِتَـٰبٍ۬ مُّبِينٍ۬ (٦۞
Artinya: “Tidak satu pun yang melata dibumi ini melainkan Allah yang memberi rezekinya dan Dia mengetahui tempat menetapnya dan tempat pemeliharaannya. Semua itu ternukil dalam kitab yang nyata.” (Al-Hud: 6)
Dan kita meyakini:
(وَعِندَهُ ۥ مَفَاتِحُ ٱلۡغَيۡبِ لَا يَعۡلَمُهَآ إِلَّا هُوَۚ وَيَعۡلَمُ مَا فِى ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِۚ وَمَا تَسۡقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعۡلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ۬ فِى ظُلُمَـٰتِ ٱلۡأَرۡضِ وَلَا رَطۡبٍ۬ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتَـٰبٍ۬ مُّبِينٍ۬ (٥٩۞
Artinya: “Dan di sisi Allah kunci-kunci segala yang ghaib, tidak ada orang yang mengetahuinya kecuali Allah. Dia mengetahui segala yang ada di daratan dan apa-apa yang ada di lautan. Dan tiada sehelai daun pun yang jatuh melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tiada sebutir bijipun dalam kegelapan bumi, dan tiada sesuatupun yang basah atau yang kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata.” (Al-An’am:59)
Masyaallah. Insyaallah akan bersambung ke Bahagian II.
"Ya Allah when I lose hope because my plans have come to nothing ........ then help me to remember that YOUR love is greater than my disappointments and YOUR Plans are better than my dreams Ameen!"
"Ya Allah when I lose hope because my plans have come to nothing ........ then help me to remember that YOUR love is greater than my disappointments and YOUR Plans are better than my dreams Ameen!"
No comments:
Post a Comment